Jambi – Telah terjadi aksi demonstrasi sekaligus aksi simbolik di Universitas Jambi, pada Senin 3/2/2025 yang diinisiasi oleh aliansi mahasiswa Unja peduli demokrasi. Sehari sebelumnya, aliansi mahasiswa yang tergabung dalam aksi ini telah melakukan konsolidasi terbuka di Pendopo Fakultas Ilmu Sosial dan Politik yang dihadiri oleh puluhan mahasiswa universitas Jambi dan dihiasi diskusi dan perdebatan akademik yang pada akhirnya mereka menyepakati untuk turun aksi dengan beberapa poin tuntutan serta membahas teknis berjalannya aksi esok hari. Aksi ini dilaksanakan di gedung rektorat Universitas Jambi. Baru sampai di lokasi, teman-teman mahasiswa dihadapkan dengan para satpam yang sudah siap menghadang tangga menuju ruang rektor.
” Kami sempat menyampaikan orasi dan aspirasi teman-teman mahasiswa, dan kemudian kedatangan kami mahasiswa disambut oleh pihak Birokrat, dengan audensi dengan Wakil Rektor bidang kemahasiswaan dan alumni dengan perwakilan 6 orang mahasiswa dan 2 media,” ujar salah satu mahasiswa yang ikut aksi.
Beberapa tuntutan yang telah di audensikan ke pihak Birokrat, antara lain:
1. Menolak pemilihan presiden mahasiswa Unja melalui mekanisme kongres
2. Meminta pemilihan presiden mahasiswa Unja harus melibatkan seluruh mahasiswa Unja
3. Transparansi dana kegiatan organisasi mahasiswa
4. Meminta kepada tim fasilitator pemilihan BEM Unja agar tidak ada intervensi terhadap organisasi mahasiswa
Beberapa poin yang dituntut telah diajukan ke pihak rektorat dan berikut beberapa hasil dari audensi:
1. Akan diadakan rapat WR 3 dengan para WD 3 dalam waktu dekat, untuk membahas tuntutan dari massa aksi.
2. Timeline kongres akan dihentikan terlebih dahulu sampai ada keputusan konkrit.
3. Tim fasilitasi dari dosen meminta aliansi Mahasiswa Unja peduli demokrasi untuk memfasilitasi pertemuan antara ketua BEM, tim fasilitasi dan WD 3 untuk rapat dengar pendapat
Setelah melakukan audiensi, massa Aksi melaksanakan aksi simbolik tabur bunga dan mengenakan pakaian serba hitam sebagai bentuk simbolis matinya Demokrasi di Universitas Jambi. Kami berharap tuntutan kami didengar dan dikabulkan oleh pihak birokrasi maupun panitia kongres, serta membuka mata mahasiswa lainnya bahwasanya kondisi demokrasi di UNJA sedang tidak baik-baik saja” ungkap Rama, salah satu peserta aksi.
Rama juga menegaskan bahwa aliansi mahasiswa hanya menuntut apa yang menjadi hak mereka sebagai masyarakat Universitas Jambi.